Friday, December 12, 2008

Surat Buat Kekasihku

* *

Kekasihku,

Apakabar sayang? Kamu baik-baik saja kan?
Bagaimana harimu? Semoga menyenangkan ya. Sekarang sedang apa? Sudah makan? Aku kangen.

Kekasihku,
Aku bete deh hari ini. Biasa .. masalah kerjaan di kantor. Aku bingung dengan orang-orang di sekitarku, yang sepertinya terlahir tanpa kemampuan untuk menghargai orang lain. Yang ada dimata mereka hanya kesalah
an. Sepertinya hanya mereka orang yang paling bisa, paling benar, paling tau. Aku? ”Diam! Tak ada yang kamu tau! Jadi jangan sok tau! Ikuti saja perintahku! Karena aku yang paling tau!!” Begitu pandangan dan sikap mereka berkata padaku di setiap detikku di siang hari. Huh! Kalau otakku ingin tau sesuatu, dan mulutku membantunya dengan bertanya, yang kudapat adalah reaksi kesal karena seolah terganggu oleh sebuah pertanyaan bodoh. I know nothing.., And I’d like to know.., That’s why I’m asking.., Then tell me something! Dooohh!!! Sebel deh, Sayang .. Sebbeelll!!! Aku benar-benar dianggap seperti orang bodoh yang tak bisa berpikir! Huh!
Udah ah .. kita bicara yang lain aja ya ..

Kekasihku,

Beberapa hari yang lalu, aku melewati sebuah perkampungan kumuh di bantalan rel kereta. Banyak rumah kardus disana. Nggak cuman kardus sih .. Ada yang dari triplek juga. Dari seng juga ada. Nggak kebayang panasnya
berada di dalamnya. Lalu aku berhenti di depan jejeran rumah panggung. Aku terpana. Benar-benar rumah itu terbuat dari potongan-potongan triplek yang sudah lapuk. Basah. Aduh!
Lalu tak jauh dari situ, ada warung. Terbuka. Tak ada dinding. Atapnya pun dari plastik tambalan. Ada seorang ibu yang tertidur berselimutkan kain sarung lusuh di atas sebuah kursi panjang yang tentunya sudah reot. Aku hanya mampu tersenyum perih melihat pemandangan di depanku saat itu.

Dalam hati, aku sangat bersyukur. Tuhan masih menyelamatkan aku dan keluargaku dari keadaan seperti itu. Paling tidak, meskipun rumahku atapnya bocor di sana-sini, tapi masih terbuat dari tembok. Ukurannya nggak besar, hanya tipe 36 modifikasi. Lumayan lah .. orang-orang di dalamnya masih bisa tidur dengan nyenyak, tak basah, tak kering karena terik matahari, tak terbang karena hembusan angin kencang. Alhamdulillah ..

Kekasihku,
O iya. Aku bangga deh jadi orang Indonesia.
Tau nggak kenapa? Akhir-akhir ini, aku sering berpikir. Begitu banyak macam suku bangsa di negara kita ini. Dan aku sangat gembira karena ternyata aku bisa mempunyai teman dari banyak suku yang banyak diantaranya belum pernah aku datangi daerahnya. Even di pulau mana suku itu berada, atau terletak di propinsi mana pun aku kadang lupa. Hahaha .. maklum. Tak ada budget dari divisiku untuk upgrade memory otakku :P
Sebut saja Feri yang anak Ternate. Yani dari Padang. Nana dari Medan. Yaya dari Irian. Aah .. masih banyak lagi, Sayang. Malah ada orang Rusia yang aku kenal, Mandriv. Hahah .. Rusia jadi-jadian, karena sebenarnya dia orang batak! :D
Sebenarnya aku sudah mengenal banyak orang dari dulu. Tapi entah, baru akhir-akhir ini aku merasa bangga sekali dengan bermacam makhluk yang ada di negaraku itu. Ada hal-hal lain yang sebenarnya membuatku merasa sangat bangga jadi orang Indonesia. Tapi aku lupa, Yang .. Nanti ya .. coba aku ingat-ingat lagi. Pasti aku akan ceritakan .. Suatu hari nanti ;)

Kekasihku,
Hari ini aku mendengarkan lagu-lagu natal, koleksi temanku. Aku senang lagu Christmas Song dan Have Yourself a Merry Little Christmas. Mungkin kebanyakan orang akan bilang aku sinting. Atau mungkin kamu akan bilang begitu juga ya?!
Aku seorang muslimah. Aku berjilbab. Tapi mungkin aku kurang mengerti tentang ajaran-ajaran di dalam Islam itu sendiri. Dulu pernah ada yang bilang padaku, kalau orang Islam dilarang menyanyikan lagu-lagu nasrani. Karena lagu-lagu itu bermakna doa. Doa yang ditujukan untuk Tuhan mereka. Hmm .. mungkin.
Tapi lagu-lagu mereka bagus-bagus ……. Melodinya enak untuk dinyanyikan. Aku suka. Dan aku menyanyikan tanpa harus mengerti artinya. Tanpa harus berpindah agama. Aku hanya suka menyanyikannya. Salah ya? Semoga saja tidak. Karena aku bukan mencela. Aku bukan menghina. Aku bukan berkhianat. Aku tidak murtad. Aku hanya menyanyi, Sayang …

Kekasihku,
Aku malas sekali akhir-akhir ini. Cucianku banyak. Tapi yang ada di otakku hanya kamu. Aku kangen, Sayang. Tak kan pernah cukup waktu untuk menghapus rinduku padamu. Meskipun kamu menjadi udara yang selalu menyelimutiku tak terbataskan waktu. Alahhh!

Kekasihku,
Kamu nomor satu!
Sudah dulu ya, Sayang. Kapan-kapan aku akan berceloteh lagi. Maaf kalau mengganggu ya.
Salam tengkiu! Mwaaaa … ;)

Luv You
- Kekasihmu -