Friday, December 12, 2008

Surat Buat Kekasihku

* *

Kekasihku,

Apakabar sayang? Kamu baik-baik saja kan?
Bagaimana harimu? Semoga menyenangkan ya. Sekarang sedang apa? Sudah makan? Aku kangen.

Kekasihku,
Aku bete deh hari ini. Biasa .. masalah kerjaan di kantor. Aku bingung dengan orang-orang di sekitarku, yang sepertinya terlahir tanpa kemampuan untuk menghargai orang lain. Yang ada dimata mereka hanya kesalah
an. Sepertinya hanya mereka orang yang paling bisa, paling benar, paling tau. Aku? ”Diam! Tak ada yang kamu tau! Jadi jangan sok tau! Ikuti saja perintahku! Karena aku yang paling tau!!” Begitu pandangan dan sikap mereka berkata padaku di setiap detikku di siang hari. Huh! Kalau otakku ingin tau sesuatu, dan mulutku membantunya dengan bertanya, yang kudapat adalah reaksi kesal karena seolah terganggu oleh sebuah pertanyaan bodoh. I know nothing.., And I’d like to know.., That’s why I’m asking.., Then tell me something! Dooohh!!! Sebel deh, Sayang .. Sebbeelll!!! Aku benar-benar dianggap seperti orang bodoh yang tak bisa berpikir! Huh!
Udah ah .. kita bicara yang lain aja ya ..

Kekasihku,

Beberapa hari yang lalu, aku melewati sebuah perkampungan kumuh di bantalan rel kereta. Banyak rumah kardus disana. Nggak cuman kardus sih .. Ada yang dari triplek juga. Dari seng juga ada. Nggak kebayang panasnya
berada di dalamnya. Lalu aku berhenti di depan jejeran rumah panggung. Aku terpana. Benar-benar rumah itu terbuat dari potongan-potongan triplek yang sudah lapuk. Basah. Aduh!
Lalu tak jauh dari situ, ada warung. Terbuka. Tak ada dinding. Atapnya pun dari plastik tambalan. Ada seorang ibu yang tertidur berselimutkan kain sarung lusuh di atas sebuah kursi panjang yang tentunya sudah reot. Aku hanya mampu tersenyum perih melihat pemandangan di depanku saat itu.

Dalam hati, aku sangat bersyukur. Tuhan masih menyelamatkan aku dan keluargaku dari keadaan seperti itu. Paling tidak, meskipun rumahku atapnya bocor di sana-sini, tapi masih terbuat dari tembok. Ukurannya nggak besar, hanya tipe 36 modifikasi. Lumayan lah .. orang-orang di dalamnya masih bisa tidur dengan nyenyak, tak basah, tak kering karena terik matahari, tak terbang karena hembusan angin kencang. Alhamdulillah ..

Kekasihku,
O iya. Aku bangga deh jadi orang Indonesia.
Tau nggak kenapa? Akhir-akhir ini, aku sering berpikir. Begitu banyak macam suku bangsa di negara kita ini. Dan aku sangat gembira karena ternyata aku bisa mempunyai teman dari banyak suku yang banyak diantaranya belum pernah aku datangi daerahnya. Even di pulau mana suku itu berada, atau terletak di propinsi mana pun aku kadang lupa. Hahaha .. maklum. Tak ada budget dari divisiku untuk upgrade memory otakku :P
Sebut saja Feri yang anak Ternate. Yani dari Padang. Nana dari Medan. Yaya dari Irian. Aah .. masih banyak lagi, Sayang. Malah ada orang Rusia yang aku kenal, Mandriv. Hahah .. Rusia jadi-jadian, karena sebenarnya dia orang batak! :D
Sebenarnya aku sudah mengenal banyak orang dari dulu. Tapi entah, baru akhir-akhir ini aku merasa bangga sekali dengan bermacam makhluk yang ada di negaraku itu. Ada hal-hal lain yang sebenarnya membuatku merasa sangat bangga jadi orang Indonesia. Tapi aku lupa, Yang .. Nanti ya .. coba aku ingat-ingat lagi. Pasti aku akan ceritakan .. Suatu hari nanti ;)

Kekasihku,
Hari ini aku mendengarkan lagu-lagu natal, koleksi temanku. Aku senang lagu Christmas Song dan Have Yourself a Merry Little Christmas. Mungkin kebanyakan orang akan bilang aku sinting. Atau mungkin kamu akan bilang begitu juga ya?!
Aku seorang muslimah. Aku berjilbab. Tapi mungkin aku kurang mengerti tentang ajaran-ajaran di dalam Islam itu sendiri. Dulu pernah ada yang bilang padaku, kalau orang Islam dilarang menyanyikan lagu-lagu nasrani. Karena lagu-lagu itu bermakna doa. Doa yang ditujukan untuk Tuhan mereka. Hmm .. mungkin.
Tapi lagu-lagu mereka bagus-bagus ……. Melodinya enak untuk dinyanyikan. Aku suka. Dan aku menyanyikan tanpa harus mengerti artinya. Tanpa harus berpindah agama. Aku hanya suka menyanyikannya. Salah ya? Semoga saja tidak. Karena aku bukan mencela. Aku bukan menghina. Aku bukan berkhianat. Aku tidak murtad. Aku hanya menyanyi, Sayang …

Kekasihku,
Aku malas sekali akhir-akhir ini. Cucianku banyak. Tapi yang ada di otakku hanya kamu. Aku kangen, Sayang. Tak kan pernah cukup waktu untuk menghapus rinduku padamu. Meskipun kamu menjadi udara yang selalu menyelimutiku tak terbataskan waktu. Alahhh!

Kekasihku,
Kamu nomor satu!
Sudah dulu ya, Sayang. Kapan-kapan aku akan berceloteh lagi. Maaf kalau mengganggu ya.
Salam tengkiu! Mwaaaa … ;)

Luv You
- Kekasihmu -

Friday, November 28, 2008

Potret


* *
Sepi sekali ya ..
Kabut ..
Dingin ..
Aspal itu beku ..
Kalau toh ada seseorang yang berjalan di atasnya ..
Pastilah itu aku!

Sendiri.
Berjalan menembus tujuan dibalik kabut ..


Malang, 30 Juli 2008

Punggung Ayam dan Otot Lengan

* *
Semalam, tak sengaja aku menonton sebuah tayangan menarik di sebuah stasiun tv ibukota. Sebuah acara talkshow dengan pengemasan yang apik, santai, namun mampu memberikan pesan-pesan moral lewat obrolan-obrolan ringannya.

D, tokohnya kali itu.
Seorang perempuan cantik dengan penampilan yang anggun dewasa. Dengan gaya bicaranya yang tegas, berwibawa, menyorotkan kepintaran dan kepiawaiannya mengolah kata dan rasa.

Beberapa pokok pembicaraan sebelumnya sepertinya sudah mengelupas dari otakku.
Bercecer di atas bantal yang kemudian terbang tertiup hembusan angin dari AC yang memang berada tepat di atas kepala pembaringanku.


Punggung Ayam.
Ceritanya. Ibu teman D, dengan beberapa orang anak dan kemampuan ekonomi yang sedikit memprihatinkan, berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Salah satunya dengan memberikan punggung ayam sebagai salah satu menu santapan.
Kenapa punggung ayam? Ya karena harganya yang lebih murah dibandingkan bagian paha atau dada. Selaluuuu punggung ayam! Hingga suatu saat, teman D itupun beranjak besar dan mampu membeli any kind of food yang dia mau. Dan dia pun terkejut saat mengetahui, bahwa ada bagian lain dari ayam! Halah!


Otot Lengan.
Apakah untuk memeluk atau untuk menyakiti?

Apa yang terjadi kalau benar-benar punggung yang kita dapati setiap kali kita ingin bicara?
Apa makna dari otot lengan yang besar dan kuat tapi selalu menolak saat sesosok jiwa yang dingin berusaha menyusup di dalamnya?

Apakah akan lebih baik bila kita hanya mengetahui sebelah sisi saja?
Saat segala sesuatu tak berbanding, harusnya tak kan ada ketidakpuasan bukan?

Wednesday, November 26, 2008

Customer Reward Program

* *
CONGRATULATIONS!!

In this opportunity, I would like to thank and give the highest appreciation to my loyal buyer of
'Bumbu Pecel MakSur'.

1. Hertini Umarella
2. Dian Chandra Agustin
3. Mila Agus
4. Asti Wiratma
5. Ferona Yulia

This rank classified based on the frequencies and order value.
Kindly order more. I have a little surprise for you .... ;)

Thanks

- Customer Satisfaction Program by NRProduction -

Kemasan Rusak! Retuuuurrr ....

* *
Betapa sebalnya diriku.

Semalam, pulanglah aku ke kotak penyimpanan raga-ku setelah lelah seharian nongkrong di dalam gedung bertingkat. Dalam perjalanan, sempat terpikir untuk mampir ke ATM terdekat, 'mo ambil duit'. Ngga jadi deh. Karena aku pikir bakalan dapet duit dari teman-temanku.

Hihihhiii .. barang-barang pesenan mereka sudah ada. Kumplit. As ordered *kecuali yg memang barangnya ngga ada dan di cancel lhoh ya ..*

Lha .. sampai rumah. Kubuka plastik pembungkus barang daganganku.
Haduh! Betapa terkejutnya aku ... ternyata ada dua barang yang kemasannya rusak! Nyebelin!
Terpaksa aku cuci jlebretan 'Sabun Buat Bolotan Kaki' yg mbleber kemana-mana.

Untung teman-temanku baik .. Mereka mau mengerti dengan kondisi yang ada. Terima kasih ya teman-teman kecilkuuuuw ...

Hari ini, kejadian itu sudah aku laporkan ke yang berwajib *baca: Customer Care*.
Rencananya barang pengganti akan datang esok hari.

Kita tunggu. Memuaskan ngga yaa ...

Tuesday, November 25, 2008

.R.E.B.O.R.N.

* *
v o i l a ..............!!!!

here i am!

with new style, new color, new spirit, new hope!

setelah desakan seorang teman, 'kenapa blogmu gelaaaapppp ....'
setelah cibiran seorang teman, 'kok hitaaammmm ....'
hahahhahaa ...

ok. this is the light version. not too perfect, but at least here's the will of changes.
good improvement, ofcourse ;)
it is not good to be gloomed all the time. it is GOOD to have smile always ..
look! though the flower is upside down .. it is not because she's sad .. but she's in red-face .. shy to be high and mighty .. she just want to look down to thank of what she have ....

i'm just a beautiful pink ;)

Thursday, November 20, 2008

MyDayMayDay

* *
Haduh!
It's about 9.56PM now .. and I'm still sitting on my luvly chair @ opis.
Why? What am I doing so late?
Hmm ... I was working ofcourse. None of my bosses told me to stay late. It just my willingness to finish my things.
Am I not working smart?
Depends on who's said that. If you wanna say that .., just say it!
But it's up to me .. I just wanna do it .. then I do it. Not because of somebody said so.

I'm just wanna fill my may day day with something. Such as? Staying late in the office? Hmm .. may be. I just bored with my room. So I think .. I'd better to do my things in the office.

Why today became my may day day?
Yeah ... Everyday become my may day day, actually. May day for a new day. May day for a new bright thing. Need a new job.

Hey .. anyway .. talking about jobs .. said that we have to focus and total with our job. Can't be patchy!
But what should we do if I don't like my boss?? with the environment? with the job itself?
Leave? Just leave??

Not that easy, dude!

I'd love too, but I still can't.
Don't have another place to move. Don't have enough money to start a new business.

Xixixixii ...
For now, I'll eat my job!

May day! May day!
I'm tired now ...

Tata!

Wednesday, November 19, 2008

What Do You Think?

* *
Gereja Santa Anna di bom! (waktu itu).
Katedral juga tak luput dari sasaran. Banyak orang jadi korban. Belum lagi kasus bom Bali! Phew!

Temanku bilang, dia percaya Tuhan itu ada. Tapi tak satupun agama dipeluknya. ‘Ngga aja..’, gitu katanya setiap kali kutanya alasannya. Free-thinker. Itu istilah untuk manusia tak beragama masa kini.

Ada Jamaah Islamiyah. Ada Ahmadiyah. Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama. Dan masih banyak lagi aliran dalam Islam yang tak jarang mengundang kontroversi hingga perang saudara. Belum lagi partai-partai Islam yang berseteru hanya karena (menurut saya) pemimpin-pemimpinnya yang berantem karena pendapat yg berbeda.

Protestan dan Katholik pun menudingkan telunjuk, saling menyalahkan dan menganggap apa yang dipercaya adalah yang paling benar. Saling menjatuhkan. Bahkan tak jarang kalimat-kalimat hinaan meluncur dalam perkataan, baik verbal maupun non-verbal.

Ouugghh!!

Banyak sekali masalah di dunia ini. Hal-hal tadi baru masalah dari sisi kepercayaan/agama. Belum lagi bicara masalah perut. Yang cuma karena uang Rp30,000 saja, orang rela berdesak-desakkan hingga nyawapun dipertaruhkan. Dua puluh satu orang mati! Murah benerrrr ....

Belum lagi masalah percintaan, yang tak jarang membuat orang berpikiran cekak, mempercepat proses pengakhiran penderitaan dengan cara bunuh diri. Cara paling gampang untuk tidak lagi merasakan hiruk pikuk hati dan pikiran.

Itu sisi-sisi kurang menyenangkan dari kehidupan.

Cinta dua anak manusia yang dipersatukan lewat sebuah prosesi penghalalan hubungan seksual. Ada yang menyebutnya Akad Nikah, Sacrament, Ijab Kabul, Pemberkatan, whatever. Senyum bertebaran. Tawa merekah. Kebahagiaan terpancar di wajah orang-orang yang terbingkai dengan baik di foto-foto kenangan.

Tangis bayi yang kencang, membuyarkan konsentrasi sang Bapak, Eyang, atau kerabat yang khusuk tenggelam dalam doa kala menunggui si Ibu dalam perjuangannya mengantarkan si Kecil lahir di dunia. Berdoa akan keselamatan si Ibu dan si Kecil. Tak jarang, ada titik airmata yang menetes ketika itu. Air mata bahagia tentunya. ‘Alhamdulillah’, ‘Puji Tuhan’, kalimat-kalimat syukur pun terucap atas lahirnya sang Pembaru di dunia.

Masih begitu banyak hal yang terjadi di dunia ini.

Terlintas dipikirku. Betapa hebatnya Tuhan itu. Tuhan siapapun itu. Kalau Tuhanku, tentu saja Allah SWT. Tuhanmu? Sebut saja.

Dia mampu menciptakan makhluk di dunia ini. Dari mikrosel, sampai tata surya, dengan segala hal di dalamnya. Dan masing-masing diberi kemampuan yang berbeda.

Untuk manusia, Dia bekali kita dengan Otak. Mesin penggerak bagi manusia. Dia beri kemampuan bagi manusia untuk berpikir dan bertindak. Dia beri kita udara agar kita bisa tetap hidup. Dia siapkan segala infrastruktur kebutuhan manusia di dunia ini. Dia beri manusia kemampuan untuk menyesuaikan diri, dimana dia berada.

Tuhan juga mengkondisikan manusia agar mampu mencintai sesamanya. Berpasang-pasangan. Hingga membentuk sebuah keluarga atas nama cinta. Dia biarkan manusia berkembang, membentuk diri dalam kuasa-Nya.

Apa yang kita beri untuk-Nya?

Tak jarang kita malas untuk beribadah. Tak jarang kita marah kala keinginan kita tak terkabul. Tak jarang kita memaki kala kita merasa tak diperlakukan adil oleh-Nya. Malah kita juga bisa mengutuk, menyumpahi, atau apapun lah yang seringkali dilakukan oleh manusia-manusia tak ber-asa.

Tak terbayangkan olehku, apa Dia sebenarnya. Tak berani ku memikirkan lebih dalam kala tanyaku telah sampai di titik itu. Tiap kali kuingat segala kuasa-Nya, aku hanya mampu terdiam, menatap apa yang ada disekitarku. Kalimat kagum akan kedahsyatan yang teramat sangat, hanya itu yang mampu terucap. Dari bibir ataupun dalam hati (saat malu).

Tak perlu kita minta, Dia akan beri. Kapan? Hanya Dia yang tahu. Tak perlu kita membayar dengan kesempurnaan. Karena memang tak ada makhluk ciptaan-Nya yang mampu menyamai sempurna-Nya. Tak perlu kita menghujat-Nya. Karena dia memang tak pantas untuk dihujat!
Kita hanya wajib bersyukur. Caranya? Seperti yang telah Dia tuliskan.

Dahsyat!
Dia telah menciptakan berjuta sel dalam otak manusia, menyambungnya, memberinya nyawa, hingga manusia bisa berpikir dan mengenal perbedaan. Kamu Islam! Kamu Kristen! Kamu Ahmadiyah! Kamu FPI! Kamu Cina! Kamu Batak! Kamu Hitam!

Dan Dia juga memberikan kita kemampuan untuk mengenal dan menilai.
Kamu Pelacur! Kamu Pembohong! Kamu Penjahat! Kamu Cantik! Kamu Ganteng! Kamu brengsek!

Bingung. Kalau kita semua diberi kemampuan yang sama dalam perbedaan, lalu kenapa kita harus saling mencela?

Eniwe, sepertinya saya sepakat bahwa Tuhan itu SATU. Agak lucu membayangkan, andaikan ada banyak Tuhan, mereka pasti akan sibuk mengadakan konferensi tahunan untuk membahas hal-hal yang akan diciptakan atau bahkan janjian agar hasil ciptaan-Nya tidak sama satu dengan lainnya.
Istilah yang terdoktrin di otak kita lewat pembelajaran agama – lah yang membuat kita jadi mengenal banyak istilah untuk Tuhan.

What do you think? ;)
Let’s Thank!




- tak ada kesempurnaan. begitu pula dengan ocehan saya yang mungkin cuma ocehan basi. hanya ingin berbagi dan mengingatkan, betapa tak berartinya kita dibandingkan Sang Penguasa -

Tuesday, November 18, 2008

Dewi 'Dee' Lestari Married (Again)

* *
Heboooohhh!
Semua mengabarkan tentang seorang Dewi 'Dee' Lestari dengan pernikahannya yang kedua. Pastinya laaah ...
Pernikahan yang belum dikonfirmasikan oleh pelaku tentang kebenarannya itu terjadi hanya dalam jangka waktu 2 bulan setelah ketok palu perceraiannya dengan Marcell.

Berbagai konspirasi pun muncul karenanya.
Ada yang bilang, 'Gila! Berarti dia selingkuh dong waktu masih sama Marcell!'. Ada juga yang bilang, 'Katanya ngga pacaran sama si Reza Gunawan .. kok sekarang kawin juga?!'. Ada juga yang memberikan komentar, 'Berarti memang sudah jodohnya tuh .. lagian si Marcell juga udah pacaran sama Rima kok!'.
Macam-macam tanggapan orang.

What should we do?

Ocehan saya:
Setelah membaca (salah satu) blog Dee, di situ terbaca bahwa Dee berusaha mengemukakan kebenaran atas penilaian terhadap dirinya, Marcell, dan Reza. Mengemukakan kebenaran --yang setelah desas desus pernikahan keduanya bersama Reza muncul-- samar berubah menjadi sebuah pembenaran.
Pembenaran atas apa yang telah terjadi atas pernikahan mereka. Sebuah pernikahan yang mungkin saja terasa hambar untuk mereka. Pernikahan yang bumbunya terlalu berlebihan, hingga rasa yang diciptakannya pun menjadi tak enak lagi untuk dinikmati.

Pernah seseorang mengatakan pada saya: 'Saya jenuh. Saya bosan dengan rutinitas kebahagiaan yang saya rasakan dalam rumah tangga saya'.
Dan rasa itu yang mendorongnya untuk mencintai wanita lain dalam hidupnya. 'Dia pelengkap puzzle hidup saya', demikian dia menempatkan wanita lain itu dalam hidupnya.

Mungkin itu juga yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga Dee & Marcell. Setelah beberapa saat mereka bersama, menikmati masakan rumah tangga mereka, merajut harapan, dan mulai terbentur gelombang-gelombang kehidupan, hingga akhirnya mereka sampai pada kesepakatan: we can't be like this all the time, we can't be together, so let's find the heart.

Sementara segala sesuatu masih belum diputuskan (legally), tapi hati mereka telah menjauh. Tak ada lagi jiwa yang mampu dipersatukan oleh kenangan. Tak ada lagi raga yang dapat berdekatan dalam ikatan yang sama. Hanya ada dua pribadi yang sama-sama berusaha memenuhi ke-aku-an masing-masing.

Seseorang pernah berkata, 'Gue suka sama lu. Memang, aku tau. Ini sisi kelaki-lakianku yang bicara. Gue egois. Tapi memang gue suka sama lu!'. Demikian kurang lebih kalimatnya (maaf, saya agak-agak lupa).

Bahagia itu memang egois. Kenapa? Ya karena yang bisa merasakan kita bahagia atau tidak adalah kita sendiri. Yang mampu membahagiakan diri kita, adalah kita sendiri. Kalaupun orang lain (sepertinya) mampu membahagiakan kita, itu semu. Karena suatu saat, mereka bisa menyakiti.

Buat Dee & Marcell, selamat atas keputusan kalian dalam mencari kebahagiaan dalam hidup. Selama mampu mempertanggung jawabkan sebuah keputusan, tak ada yang salah dengan keputusan itu. Yang salah adalah apabila kita lari dari akibat dari sebuah keputusan.

Maaf kalau apa yang saya sampaikan terkesan menggurui. Atau mungkin ada yang berkomentar, 'Look who's talkiiiingggg!!!'
Ndak papa .... I'm cool!
Saya masih hidup. Dan saya belajar. Apakah hasil belajar saya sempurna? Pasti tidak!
Tak ada juara dalam hidup kan?

Pisss bro .... ;)

Monday, November 17, 2008

Bidadari Dewa

* *
Sudah lama juga kutatap bulan itu. Bentuknya tetap bulat sejak awal kulihat. Entah apa yang menarik dari bulan itu. Mungkin aku saja yang kurang kreatif untuk mencari obyek lain hingga tahan menatapnya berlama-lama.

Kepalaku masih penuh dengan berjuta cerita. Begitu banyaknya hingga aku sendiri tak mampu untuk menuturkan lewat kata. Kunikmati sendiri apa yang kurasakan. Terkadang senyumku tak sadar membias. Tak jarang alis mataku pun beradu kala perasaan gemas menggangguku.

Baru kusadari, tak ada bintang di langit. Kemana bintang-bintang itu? Bulan bersinar hanya tertutup sehelai kabut. Sangat tipis hingga mampu memberikan glow effect pada sinarnya. Ku lempar pandanganku sejauh mungkin, menjelajah langit berkabut itu, mencoba mencari titik-titik bintang yang seharusnya menceriakan langit itu.
Nol. Tak kutemukan satupun bintang disana.

Cerita khayalku berlanjut. Perlahan terngiang tawa-tawa riang, celoteh nakal dari mulut-mulut dalam hangatnya persahabatan. Kadang terdengar makian canda disitu. Ah, lucunya .. Tiba-tiba handphone-ku bergetar, menunjukkan ada pesan masuk untukku.
Langitnya bagus. Sayang bintangnya kurang satu’. Begitu bunyi pesan itu. Aku tersenyum, dan membalas pesan itu dengan menanyakan, kemana bintang yang satu itu?

Bintangnya lagi minum teh botol :P’, jawabnya. Senyumku kian merekah. Aku tau, bintang yang dimaksud adalah aku. Aahh .., pesan pendek itu benar-benar membuat malamku indah, tak peduli apakah bintang di langit kala itu benar-benar kurang satu jumlahnya!

Aduh! Lamunanku sesaat bubar karena gigitan nyamuk yang mengganggu.
Kunikmati saja malamku kali ini dengan melanjutkan cerita khayalku.


Jangan tepis cemburumu dariku’. Itu pesan yang lain yang pernah kudapat saat kamu akan pergi meninggalkanku hanya untuk tiga hari. Uuuhhh ... Tak pernah aku sanggup untuk menepis cemburu itu darimu, memang. Hingga berkali-kali kukatakan, bahwa aku sangat pencemburu. Dan selalu kau katakan, trus?’


Aku ingin jadi tukang ojekmu’. Demikian ungkapan di sebuah media paparan hati pribadi milikmu. Kubaca, kuselami, paparanmu membuatku merasa bagai Lady Diana saat pertama kali Pangeran Charles menyatakan cintanya. Kuijinkan kau menjadi tukang ojekku. Tukang ojekku ganteng!


Kamu sangat suka melihatku menari-nari kecil di bawah sinar lampu taman malam itu. Aku menari untukmu. Aku ingin membahagiakanmu. Meskipun dengan bentuk badan yang lebih mirip Ulfa Dwiyanti daripada Luna Maya, tapi tetap kubiarkan badanku melayang-layang mengikuti nada yang kudendangkan sendiri. Dan kubiarkan sepasang mata hangat itu menikmati setiap gerakan yang kuciptakan.

Akulah Bidadarimu! Itu yang kutahu. Itu rasa yang kau ciptakan untukku. Dan kamu, Dewaku! Kamu adalah dewa bagi seorang bidadari yang selalu berusaha tegar bak Xena the Warrior Princess, tapi sesungguhnya tak lebih dari seorang putri pingitan yang terpasung hatinya oleh cinta. Tak mampu menolak karena harap. Tapi tak mampu pula menerima karena merasa tak pantas.

Seolah hampir seluruh pulau di dunia ini telah tersinggahi. Rasa lelah pun mungkin menghampiri. Sang Dewa terlalu letih memanjakan Sang Bidadari Rapuh. Dia pergi. Menjauh. Tanpa pesan. Pun tanpa salam yang dibisikkan di telinga Sang Bidadari.

Plak!
Sangat keras kupukul lenganku sendiri. Gigitan nyamuk yang baru saja hinggap, lumayan menyakitkan. Sekaligus membuyarkan cerita khayalku malam itu.

Terdiam ku sejenak. Menatap kembali bulan itu. Kupersembahkan seuntai senyum, sambil kubisikkan,’Selamat Jalan Dewaku. Selamanya, aku kan tetap menjadi Bidadarimu’.


- akhir dari sebuah kisah, menjadi awal bagi kisah yang lain -

Thursday, October 23, 2008

Senyum Karang

* *
Berjalan terseok. Gurat-gurat di wajahnya semakin menampakkan kelelahan luar biasa.
Sorot matanya pun terkadang hampa, meskipun masih sering terasa mampu menghujam jiwa.
'Aku sudah tua', begitu selalu dia berkata. Ya. Dia tahu betul itu. Namun selalu ada senyum setelah kalimat itu. Tak jarang matanya lalu menerawang, kadang berbinar, kadang redup.

'Aku masih sanggup', katanya setiap kali kesulitan mendatanginya. Enggan merepotkan orang atau arogan, entah. Tapi memang dia terlalu keras kepala untuk dilarang.
'Untuk apa kita bergantung pada orang lain sedangkan sesungguhnya kita mampu melakukannya?', petuahnya.
'Bukannya aku ingin semua berpikir bahwa aku perkasa, tapi aku hanya ingin masalahku cepat berlalu', ungkapnya setiap kali tudingan atau suara miring itu hinggap di telinganya.

Pembenaran!
'Aku selalu berharap seseorang itu membantuku, mendampingiku, meringankan bebanku, menepiskan raguku, hingga hilangkan lelahku. Tapi seseorang itu hanya ada di benakku. Mungkin dia terlalu sempurna untuk jadi nyata. Ah, biarlah. Paling tidak seseorang itu selalu ada di diriku. Tak kan pergi dia tinggalkanku. Tak kan mati dia dari semangatku.'

Senyum itu. Indah menghiasi wajahnya.
Senyum itu. Dia tebarkan ikhlas untuk jiwanya. Agar tak kering karena lelahnya.

* *
Too many words in mind .. susah nulisnya deh :P

Monday, October 20, 2008

It's just different

* *
I fell. Too much deep falling, I guess.
I come more realize that life is not just filled with happiness. But there are also cry, sadness, failure, pain and so things.

I’ve been done with all of that. And I still not satisfied with what I had. I still look up for my happiness. An ideal happiness that had been created in mind. I was thinking that I have to do something. I have to break this sorrow glasses surround me. In the name of happiness.

Something trigged me out. Push me very hard. And it successfully delivers my decision into reality.

Times goes by, the happiness has not come yet. It still away to get. Still hard to have. But still worth to catch.

The life is not the same anymore. The cave is on its end. But I came to the gate of another cave. Could be darker. But the life must go on. There is something in hand that must be delivered safely to end of the cave.

It is just different.

* *
Said, ‘Don’t do something because of me. Do it because you want it!
I don’t do it because of you. But luckily you are the caused…

Thanks for the ‘undelivered’ Good Bye message :)

Tuesday, May 20, 2008

Indonesia Bisa!

* *
7:00PM.
I've been waiting for that time from the afternoon. Wondering for the moment that declared as the biggest event of the year with some amazing records insides.

Teng!
The show begin ....
Peehh!!! Unfortunately it's opened by the worst singers in the world! Embarrasing!

The shows representing the various of Indonesian culture. Traditional dances, attraction, self defence and the force of Indonesia army.

Indonesia Bisa! Indonesia Bisa! Indonesia Bisa!!
That's what the President of Indonesia yelled in his closing retorical speech.
Hehe ... I was just giving my comment: "This shows sponsored by M-150! :D" ... duplicating jargon!
I sure! Very sure! that the show spending a billion of money. No matter where the fund came from, but ofcourse .. it's costly! *with the opening singers??!!!! yuchksss!!!*

The show still running when I come to the assumption, why the Kebangkitan Nasional celebrated with presenting the extremity, vanity, show-off, prestige exposure!
Why don't we celebrate with something with more meanings rather than spending than billions of rups for nothing!

'Indonesia Bisa! spending money for nothiiiinggg .... yeaaahhh ....'

---
I remember what's my Nda said ..
'There are sooo many people out there still need the money for food.. But why people just concerning about building the mosque cube from gold??!!!'
Peehh!!!